Rabu 22 Apr 2015 17:55 WIB

Mengapa BG Tetap Dilantik?

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Komjen Polisi Budi Gunawan resmi dilantik menjadi Wakil Kapolri
Foto: Timbo Siahaan
Komjen Polisi Budi Gunawan resmi dilantik menjadi Wakil Kapolri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah akademisi menolak pelantikan Komjen Budi Gunawan (BG) menjadi Wakil Kapolri. Mereka menilai, alasan hukum dan sosiologis saat Presiden Jokowi membatalkan pelantikan BG menjadi kapolri masih berlaku hingga saat ini.

Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola mengatakan, kasus hukum jenderal bintang itu sampai saat ini belum jelas di Polri. Pelimpahan dari KPK ke Kejaksaan Agung hingga kemudian ke Polri masih menyisakan tanda tanya. Meski, kata dia, bisa diprediksi kasus tersebut akan 'diamankan' kepolisian.

Selain itu, lanjut Thamrin, alasan sosiologis yang menjadi landasan Jokowi dalam membatalkan pelantikan BG juga masih berlaku. Nurani publik menolak institusi kepolisian dipimpin oleh orang yang pernah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi.

"Itu semua (alasan hukum dan sosiologis) masih berlaku saat ini. Tapi kenapa BG tetap dilantik menjadi wakapolri," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (22/4).

Thamrin meminta, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meninjau ulang pelantikan BG menjadi wakapolri. Dia juga meminta Jokowi sebagai atasan Polri untuk tak tinggal diam. Jika Jokowi komitmen ingin mewujudkan pemerintah yang bersih, maka posisi BG sebagai wakapolri harus dievaluasi.

Dalam diskusi tersebut, hadir pula Dosen Komunikasi UI Ade Armando, Dosen Ilmu Politik Unair Airlangga Pribadi, dan Dosen Politik Universitas Paramadina Abdul Rohim Ghazali. Mereka menyatakan penolakan atas pelantikan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement