REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai pidato Presiden Joko Widodo yang menggelorakan kembali solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika sangat tepat dan menyentuh persoalan fundamental kini yakni ketidakadilan di bidang ekonomi, sehingga dapat mengangkat martabat bangsa Indonesia.
"Ajakan Indonesia untuk menjawab ketidakadilan dan ketidakseimbangan dunia, termasuk bagaimana memelopori tatanan dunia baru dengan melakukan reformasi struktural lembaga keuangan global, sangat relevan dan perlu mendapat dukungan semua pihak," kata Hasto, Rabu (22/4).
Menurut Hasto, pidato Presiden Jokowi tersebut sekaligus menegaskan benang merah kesejarahan kepemimpinan Indonesia sejak KAA, Gerakan Non-Blok, dan "Conferences of The New Emerging Forces" (Conefo) yang dirintis Bung Karno.
"Semangat itulah yang PDIP rasakan. Kini momentum politik kita, untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan politik agar Indonesia secepatnya menyelesaikan berbagai persoalan internal kita," ujarnya.
Hasto mengungkapkan, Indonesia yang secara geostrategis berada di antara dua benua dan dua samudera, memiliki tugas sejarah untuk memainkan peran sentralnya di dalam tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan. Oleh karena itu, PDIP mendukung sepenuhnya terhadap kebijakan Presiden Jokowi tersebut.
"60 tahun peringatan KAA membuka kembali sejarah kepeloporan Indonesia di dunia international. Ini menjadi momentum memulihkan rasa percaya diri dan martabat sebagai bangsa," tuturnya.