Rabu 22 Apr 2015 18:14 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Polisi Kawal Pengiriman Liontin Batu Akik untuk Delegasi KAA

 Petugas Polri saat simulasi pengamanan kedatangan tamu negara peserta peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/4).  (Antara/Widodo S. Jusuf)
Petugas Polri saat simulasi pengamanan kedatangan tamu negara peserta peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/4). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, memberikan pengawalan untuk pengamanan pengiriman liontin batu akik untuk delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) dari Kabupaten Garut ke Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4).

Kepala Polres Garut AKBP Arief Rachman mengatakan pengawalan dilakukan sebagai bentuk pengamanan terhadap aset negara yang harus sampai tujuan hingga diserahkan kepada para ibu negara. "Kita kawal suvenir batu akik untuk ibu-ibu negara, karena ini adalah aset negara yang harus dijaga dan sampai ke tujuan di Bandung," kata Arief.

Ia menuturkan pengawalan batu liontin itu menggunakan mobil sedan patroli dengan standar pengamanan pengiriman bersifat VVIP. Polisi, lanjut dia, memiliki tanggung jawab untuk menjaga utuh jumlah dan keaslian batu akik yang diproduksi oleh perajin yang tergabung dalam Paguyuban Lasminingrat Gemstone Garut.

"Pengawalan ini menandakan betapa pentingnya batu ini, jangan sampai satu saja terselip atau hilang," katanya.

Menurut dia, pemberian batu akik asli Indonesia khususnya dari Kabupaten Garut kepada delegasi KAA itu akan tercatat dalam sejarah Indonesia maupun dunia. Ia berharap batu akik yang diberikan secara gratis itu menjadi awal kebangkitan Kabupaten Garut untuk lebih dikenal tingkat internasional.

"Ini akan tecatat dalam sejarah, bahwa batu akik Lasminingrat akan dikenang," katanya.

Ketua Paguyuban Lasminingrat Gemstone Yudi Nugraha mengatakan liontin yang sudah disiapkan untuk para ibu negara berjumlah 109 liontin yang sudah bersertifikat berikut dikemas menarik. Liontin dari batu bongkahan tanah Garut seberat 60 kg itu, kata dia, proses pembuatannya selama 10 hari mulai dari pemecahan, mengukir hingga siap diberikan.

"Proses pembuatannya 10 hari sampai pengiriman sekarang," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement