REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim pembela PSSI, Togar Manahan Nero menantang Tim Sembilan yang dibentuk Kemenpora untuk membuktikan adanya mafia sepak bola di tubuh otoritas sepak bola di Tanah Air ini. Rencananya, tantangan itu akan dikirimkan ke Tim Sembilan melalui surat yang akan dikirimkan PSSI dalam pekan ini.
"Kami akan kirimkan surat untuk meminta penjelasan dugaan mafia sepak bola di PSSI itu. Kalaupun terbukti PSSI siap menantang mereka ke kepolisian," ujar Togar kepada ROL saat ditemui usai jumpa pers di kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Rabu (22/4).
Ia mengingatkan, Tim Sembilan digaji melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Tapi, tak satupun hasil pekerjaannya yang membangun persepakbolaan Tanah Air. Mereka, kata dia, malah menuduh PSSI punya mafia-mafia sepakbola.
Tapi hingga kini, Tim Sembilan tak berani menyebutkan kasusnya. "Silakan bongkar jika ada mafia-mafia sepak bola di PSSI. Sebutkan kasusnya, jangan asal menuduh saja," kata Togar.
Togar melanjutkan, keanggotaan Tim Sembilan sudah cukup mempunyai orang-orang hebat. Seperti mantan wakapolri, orang PPATK dan unsur-unsur lainnya. Namun, kata dia, Tim Sembilan hanya berani berkicau tanpa menyodorkan bukti terkait mafia-mafia sepak bola itu.
Togar agaknya lupa ia punya catatan kelam terkait pengaturan skor. Saat menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI periode 2007-2011, ia tersangkut kasus suap Rp 100 juta yang melibatkan klub Penajam Medan Jaya.
Ini berdasarkan hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) PSSI yang dibentuk oleh ketua umum PSSI yang saat itu dijabat Nurdin Halid. Kasus ini terjadi pada 2007.
Togar kemudian mengundurkan diri sehingga terlepas dari jeratan hukuman. Tapi, hanya 'menghilang' sebentar, Togar kembali menjadi pengurus PSSI hingga saat ini.