Rabu 22 Apr 2015 20:21 WIB

'Alhamdulillah, Masyarakat Sangat Senang Melihat Polisi Berhijab'

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
Seorang anggota Polwan memperlihatkan model seragam dinas berjilbab saat sosialisasi penggunaan jilbab bagi Polwan dan PNS di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Kamis (2/4).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Seorang anggota Polwan memperlihatkan model seragam dinas berjilbab saat sosialisasi penggunaan jilbab bagi Polwan dan PNS di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Kamis (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarnya peraturan Kapolri (Perkap) tentang pemakaian jilbab, disambut gembira oleh polisi wanita (Polwan) khususnya yang beragama Islam. Satu persatu, Polwan mulai menjahit jilbab untuk dikenakan dengan seragam dinas sehari-hari.

Salah satu yang mengaku bergembira dengan Perkap itu adalah Kapolsek Jagakarsa Komisaris Polisi Sri Bhayakari. Sri merupakan satu-satunya Kapolsek wanita di wilayah Jakarta Selatan. Sri sangat senang dapat memakai jilbab saat bertugas sebagai polisi. Ia merasa sangat nyaman dan diterima dengan baik di lapisan masyarakat.

"Alhamdulillah, masyarakat sangat senang melihat polisi berhijab, responnya pun positif," katanya.

Mantan Kanit Reskrim Polsek Matraman itu memang sudah memakai hijab sejak dulu. Namun, karena tuntutan tugas dan aturan di kepolisian harus membuat terpaksa untuk melepas jilbab yang biasa ia kenakan sehari-hari saat tidak bertugas.

"Mau tidak mau, kita harus ikuti aturan yang berlaku. Walau memang hati ini tidak bisa berbohong dan berharap dapat mengenakan jilbab saat bertugas," ujarnya.

Pengabdiannya selama 24 tahun serta harapan dan doanya untuk dapat berhijab, akhirnya terjawab. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akhirnya resmi mengesahkan aturan jilbab bagi polwan pada 25 Maret 2015 lalu. Kabar gembira itu sangat disambut dengan antusias oleh lulusan bintara tahun 1991 itu serta polwan lainnya.

"Alhamdulillah, Allah akhirnya menjawab doa kami. Kami sangat senang mendengar kabar tersebut," ucapnya.

Dalam tugas sebagai Kapolsek Jagakarsa, kini Sri selalu memakai jilbab. Hal itu pun mendapat apresiasi dari anak buahnya yang juga polwan. Sri mengatakan anak buahnya kini sudah mulai menjahit seragam dan jilbab masing-masing sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan oleh Polri.

Kini, Sri dan para polwan lainnya dapat menjalankan tugas negara dengan baik. Selain itu, ia dan teman-teman lainnya juga dapat menjalankan syariat Islam sesuai dengan aturan yang ada.

"Kita tidak bermasalah setelah memakai jilbab dan sangat nyaman. Kami berharap dengan seperti ini kami dapat belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi," tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement