REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyampaikan Indonesia akan meningkatkan kerjasama bilateral dengan Singapura dalam penanganan kasus korupsi dan pencurian uang.
Pertemuan bilateral tersebut dilakukan disela-sela Pertemuan Konferensi Asia-Afrika (KAA) 2015 pada Rabu (22/4) demikian menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis (23/4).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas perlindungan yang selama ini telah diberikan kepada buruh migran Indonesia dan Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura.
Dalam kesempatan diskusi, Presiden Jokowi juga mengundang investor Singapura untuk memanfaatkan peluang investasi bidang infrastruktur di Indonesia.
Sejauh ini Singapura telah menjadi salah satu penyumbang investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar ke Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Hal lain yang menjadi perhatian kedua pemimpin dalam pertemuan tersebut adalah keinginan Indonesia agar Singapura dapat memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian Indonesia.
Selama ini Singapura merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia, setelah Tiongkok dan Jepang.
Beberapa sektor kerja sama yang ingin ditingkatkan dan menjadi prioritas antara kedua negara, salah satunya adalah dalam pembangunan logistik.
Selain itu, sektor pariwisata juga merupakan salah satu penyumbang kontak kedua negara dengan wisatawan Singapura menjadi wisatawan asing terbesar ke Indonesia.
Pada 2014 yang jumlah wisatawan asal Singapura yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1.5 juta orang, atau naik 10,12 persen dari tahun sebelumnya.