REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang pelaksanaan Angklung for the world di stadion Siliwangi Bandung, Kamis (23/4), banyak pelajar yang bergelimpangan pingsan. Bahkan, saat ini jumlahnya telah mencapai sekitar 50 orang pelajar.
Wakil Sekertaris PMI Kota Bandung, Ace Kusnadi mengakui akan peristiwa tersebut. Ia memperkirakan, ada sekitar 50 orang pelajar yang pingsan. Mereka, dirawat di Posko Kesehatan PMI Kota Bandung.
"Mereka pingsan, dan mengalami sesak nafas bahkan ada satu yang langsung dilarikan ke rumah sakit Halmahera karena asmanya akut," ujar Ace, Kamis (23/4).
Ace mengatakan, rata rata pelajar yang pingsan, itu karena kondisi cuaca yang panas dan antrian yang cukup panjang. Ini, karena antrian cukup panjang. "Diperkirakan mereka yang pingsan ini belum sarapan," katanya.
Untuk penanganannya, kata Ace, yang sesak nafas dan asma langsung diberikan oksigen. Sementara yang tidak tertangani langsung di evakuasi ke rumah sakit halmahera.
Selain dari PMI Kota Bandung Untuk penanganan kesehatan ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung. PMI Kota Bandung menyiapkan 4 unit ambulance. Sementara, dari dinas kesehatan 2 unit dan 2 unit dari Stikes.
Menurut salah seorang pengunjung Opik, banyaknya pelajar yang pingsan karena kondisi dilapangan sangat padat dan panas. Sementara, kondisi tubuh pelajar yang pingsan dalam keadaan lemah.
"Selain itu, proses registrasi peserta untuk masuk ke stadion pun hanya dilakukan di 2 pintu saja, sehingga membuat antrian sangat panjang," katanya.