Kamis 23 Apr 2015 11:53 WIB

Imam Baru Masjid Toronto Ini Peraih Gelar Doktor dari Universitas Al Azhar

Rep: C13/ Red: M Akbar
Masjid Toronto welcomed its new Imam and resident scholar, Dr. Wael Shehab at a reception held on Saturday
Foto: iqra.ca
Masjid Toronto welcomed its new Imam and resident scholar, Dr. Wael Shehab at a reception held on Saturday

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Masjid Toronto menyambut imam baru yang kelak memimpin kegiatan keagamaan di Masjid tersebut. Imam yang bernama Wael Shehab itu telah diterima dan disambut di  pusat kegiatan agama Islam di kota Toronto itu.

Wael Shehab merupakan seorang pria yang meraih gelar S3  gelar dalam Studi Islam di Universitas Al-Azhar. Dia juga merupakan kepala Sariah dan fatwa di website berita keislaman berbahasa Inggris, OnIslam.net. Shehab juga anggota Uni Internasional untuk Cendekiawan Muslim (IUMS).

"Hari ini adalah hari penting bagi kita di Masjid Toronto,” ungkap Ulama di Masjid Toronto, Sheikh Abdool Hamid, seperti dikutip laman onislam, Kamis (23/4).  

Menurutnya, kini masyarakat Muslim Toronto memiliki imam yang memiliki kualifikasi yang baik. Dalam hal ini, lanujut dia, baik ihwal pengetahuan untuk memimpin komunitas Islam. Masjid Toronto adalah sebuah masjid yang hidup di jantung pusat kota Toronto, di Dundas Street sebelah barat dari Bay Street. Masjid ini selalu melayani komunitas Muslim yang cukup besar dan beragam di wilayah tersebut.

Lokasi Masjid Totonto sangat dekat denga Ryerson University dan University of Toronto. Masjid ini juga terletak di sekitar pusat kota bisnis, rumah sakit, pemerintah provinsi, dan terminal bus. Dengan lokasinya ini cukup menjadi tempat perlindungan yang aman bagi para Muslim profesional, mahasiswa dan wisatawan.

Hamid menerangkan, Imam Masjid baru itu akan menjadi seseorang istimewa. Hal ini karena Masjid Toronto berada di pusat kota dan terdapat ratusan profesional, individu yang berpendidikan tinggi yang menghadiri khotbah secara teratur.

Hamid juga mengungkapkan, seorang imam harus bisa menjadi seseorang yang mampu melibatkan jamaah  pada tingkat kefasihan bahasa. Selain itu, dia juga harus melibatkan jamaah dengan pengetahuan yang mendalam dari Al-Qur'an dan Sunnah serta relevansi dengan kehidupan mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement