Kamis 23 Apr 2015 10:59 WIB

Dituduh Rencanakan Teror, Pusat Kegiatan Islam di Melbourne Ditutup

Rep: c08/ Red: Esthi Maharani
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Al Furqon Islamic Center, sebuah pusat kegiatan kelompok Muslim di Melbourne ditutup pihak keamanan setempat. Penyebabnya, dua oknum yang berada di tempat tersebut diduga tengah merencanakan tindakan terorisme.

Dua orang yang diamankan adalah Sevdet Besim (18) dan seorang pengkotbah asal Bosnia Harun Causevic. Polisi menduga kelompok ini merencanakan sebuah penyerangan pada penyelenggaraan Anzac Day pada 25 April mendatang. Anzac Day adalah hari perayaan bagi warga Australia untuk mengenang warganya yang tewas dalam perang.

Al Furqon Islamic Center yang berlokasi di Springvale Selatan Melbourne ini didirikan pada 2001 lalu. Tempat ini sering dikunjungi oleh perekrut ISIS Neil Prakash.

Dalam kasus penutupan Islamic Center ini, polisi akan coba mengembangkan adanya keterkait oknum kelompok Islamic ini dengan Abdul Numan Haider yang beberapa waktu lalu ditembak mati oleh polisi karena membunuh dua petugas polisi anti teror.

Seorang penganut garis keras Sekolah Salafi Mehicevic mengatakan aparat keamanan Melbourne telah melakukan tuduhan palsu untuk menutup Islamic Center ini. Ia menyangkal bahwa Al Furqon Islamic Center merecanakan aksi penyerangan di Anzac Day.

“Laporan kebrutalan polisi. Kami yakin ini intimidasi yang konstan. Tekanan dan tuduhan palsu  yang dilontarkan terutama media dan politisi,” kata Mehicevic, dilangsir dari situs The Guardian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement