REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan Indonesia-Kanada pada 2014 masih defisit 12.03 miliar dolar AS dan diharapkan keikutsertaan di pameran makanan olahan "Salon International de L'alimentation" (SIAL) di Toronto akhir April ini bisa memperkecilnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan produk makanan dan minuman olahan Indonesia bisa menjadi primadona komidi ekspor nonmigas karena potensinya sangat besar.
"Keragamaman kuliner Indonesia sangat kaya dan menanti pengolahan dan pengemasan serta pemasaran yang baik untuk merebut pasar international," kata Nus, Kamis (23/4).
Itu pula yang menjadikan Indonesia secara konsisten mengikuti SIAL Kanada sejak 2012 hingga kini yang akan diselenggarakan pada 28-30 April tahun ini di Toronto, Kanada. Penyelenggaraan SIAL Kanada diadakan secara bergantian di Toronto dan Montreal.
Kanada menjadi salah satu pintu masuk pemasaran Indonesia untuk negara-negara di Amerika Utara, termasuk ke Amerika Serikat. Impor Kanada dari dunia tahun 2014 mencapai 462.81 miliar dolar AS, atau naik 0,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 461.79 miliar dolar AS. Pertumbuhan impor Kanada dalam lima tahun terakhir (2010-20114) sebesar 3,63 persen dimana impor tahun 2010 sebesar 392.10 miliar dolar AS lalu menjadi 462.81 miliar pada 2014.
Posisi pertama sebagai negara pemasok ke Kanada periode 2014 ditempati Amerika Serikat, diikuti Tiongkok, Mexico, Jerman dan Jepan. Rata-rata pertumbuhan impor Kanada dari negara-negara tersebut, yaitu Amerika Serikat sebesar 4,48 persen, Tiongkok 3,68 persen, Mexico 0,45 persen, Jerman minus 3,23 persen, dan Jepang minus 9,79 persen.
Indonesia menempati posisi ke-31 sebagai negara eksportir/pemasok ke Kanada dengan kontribusi ekspor sebesar 0,30 persen pada tahun 2014.
Di sisi lain, ekspor makanan olahan (processed food) Indonesia ke dunia tahun 2014 mencapai 5,37 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 15,99 persen jika dibandingkan ekspor tahun 2013 yang tercatat sebesar 4,63 miliar dolar AS. Sementara ekspor makanan olahan Indonesia pada Januari-Februari 2015 mencapai 814,94 juta dolar AS dimana angka ini masih menurun sebesar 33,10 persen di periode yang sama yang tercatat sebesar 1,22 miliar.
Tren ekspor makanan olahan Indonesia lima tahun terakhir (2010-2014) meningkat sebesar 12,72 persen, dimana ekspor pada tahun 2010 sebesar 3,17 miliar dolar AS menjadi 5,37 miliar dolar AS pada tahun 2014.
SIAL Kanada adalah pameran makanan minuman terbesar di Amerika Utara dengan pengunjung 14.686 dari kalangan profesional dan pebisnis pada 2014 dan diikuti oleh 298 perusahaan dari seluruh dunia.