REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan membuat teleskop terbesar di dunia. Teleskop ini memungkinkan ilmuwan untuk melihat peristiwa kosmik yang terjadi selama 13,5 miliar tahun yang lalu. Teleskop ini diharapkan bisa melihat kejadian 220 juta tahun setelah peristiwa Big Bang.

Teleskop yang diberi nama James Webb Space Telescope (JWST) ini diperkirakan lebih kuat 100 kali lipat dibandingkan teleskop luar angkasa Hubble Space Telescope. Hubble sementara ini diyakini sebagai teleskop 'paling mutahir'. Teleskop JWST ini diperkirakan bisa mulai digunakan pada tahun 2018 mendatang.

"JWST ini benar-benar bisa melihat galaksi pertama yang ada di alam semesta ini," ujar Mark Clampin, ilmuwan dari NASA, seperti dikutip Sciencealert.

Menurut dia, teleskop ini bahkan mampu melihat bagian-bagian yang sangat gelap dari alam semesta dimana bintang-bintang dilahirkan. JWST terdiri dari cermin dengan diameter 6,5 meter. Ukuran cermin JWST ini tiga kali lebih besar dibandingkan teleskop Hubble. Cermin yang dimiliki memiliki kapasitas 70 kali lipat lebih banyak dalam hal mengumpulkan cahaya.

Teleskop ini memiliki empat kamera dan spektometer. Teleskop ini dirancang untuk mengambil cahaya, memecahkannya menjadi komponen spektral dan mendungitalkan sinyal sebagai fungsi panjang gelompang. Dengan begitu, ilmuwan bisa menafsirkan apa yang ditangkap oleh teleskop tersebut.

"Kami memiliki sensor di kapal yang memungkinkan bagi kita untuk mempelajari atmosfer di luar planet. Dengan begitu, kita bisa mencoba memahami komposisi atmosfer tersebut," kata Matt Greenhouse, ilmuwan dari royek JWST ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika