REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus memperluas ruang-ruang publik terbuka. Tak hanya dalam bentuk taman, Pemkot Surabaya juga mengembangkan berbagai sarana olahraga. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong keseimbangan hidup warga kota yang rentan penat dan stres akibat pekerjaan dan hiruk pikuk kota.
Berdasar data Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, sejak 2011 hingga 2014, Pemkot Surabaya telah membangun 39 lapangan futsal, 19 lapangan sepak bola, 51 lapangan basket, 65 lapangan voli, 7 lapangan bulu tangkis, 2 lapangan tenis dan 4 arena panjat tebing. Semua lapangan tersebut dibangun di atas lahan milik pemkot.
“Kebanyakan lapangan dibangun di taman-taman kota. Meski tidak sedikit pula yang lokasinya ada di tanah milik pemkot di wilayah permukiman,” terang Kabid Olahraga Prestasi Dispora Surabaya, Edi Santoso, Kamis (23/4).
Tidak berhenti di situ, tahun ini Pemkot berencana membangun 25 lapangan futsal baru. Jumlah tersebut terbilang cukup banyak lantaran penggemar olahraga futsal mengalami peningkatan signifikan. Menurut Edi, futsal termasuk olahraga yang praktis, tidak membutuhkan banyak biaya, sehingga cocok bagi semua kalangan.
Dari puluhan lapangan futsal di Surabaya, menurut Edi, lima lapangan di antaranya dilengkapi rumput sintetis. Kelima lapangan tersebut terletak di taman kunang-kunang, Jalan Teratai, Taman Mayangkara, taman Ronggolawe dan Taman Jangkar.
“Semua lapangan tersebut bebas, bisa dimanfaatkan warga secara gratis,” kata Edi.
Edi menyampaikan, rencana pembangunan lapangan futsal baru pada 2015 juga akan menyasar wilayah eks-lokalisasi. Menurut Edi, satu lapangan futsal di Putat Jaya, yang dulu dikenal sebagai kawasan Dolly. Edi menjelaskan, fokus pembangunan sarana olahraga di eks-lokalisasi merupakan bagian dari upaya revitalisasi dan alih fungsi.