REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Sebuah survei baru menemukan bahwa warga Uni Emirat Arab (UAE) warga selalu menyambut orang-orang asing dengan baik sebagai cerminan dari salah satu prinsip Islam, yakni toleransi.
“Lebih dari 200 warga UAE mendukung pernyataan bisa berinteraksi dengan orang lain meski dari budaya dan latar belakang yang berbeda," kata Research Manager The National YouGov MENA Alaeddine Ghazouani, seperti dikutip laman onislam.net, Kamis (23/4).
Lembaga surveinya telah menemukan semua warga UEA tampak terbuka untuk bersosialisasi dengan satu sama lain.
Menurut survei, sekitar satu dari tiga warga Emirat juga menyebutkan bahwa 50 persen dari teman-teman mereka berasal kebangsaan yang berbeda.
Selain itu, sekitar 90 persen dari penduduk percaya betapa pentingnya untuk berinteraksi dengan orang-orang dari kebangsaan yang berbeda.
"UEA adalah negara dengan berbagai macam kebangsaan dan budaya," kata salah warga UEA, Sally Antoun.
Sally mengungkapkan, dia bekerja di sebuah perusahaan dan mempekerjakan pekerja lebih dari 36 kebangsaan. Menurutnya, seluruh pekerja tersebut dapat bekerja bersama dengan baik.
Menurut jajak pendapat, 70 persen dari responden berpikir penduduk dari negara tertentu terbiasa untuk memisahkan diri.
"Saya telah memperhatikan bahwa bangsa Eropa lebih memilih untuk hidup bersama kelompoknya saja,” ungkap Sally.
Sally menerangkan, bangsa Arab itu lebih mudah untuk berkomunikasi dalam bahasa ibu mereka dan kesamaan budaya. Namun, lanjutnya, ada pengecualian dan itu semua tergantung pada cara mereka menerima budaya yang berbeda.