Kamis 23 Apr 2015 17:25 WIB

Pengusaha Makanan: Tax Allowance Efeknya Jangka Panjang

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan insentif fiskal berupa fasilitas pajak penghasilan (PPh) atau tax allowance merupakan kebijakan yang manfaatnya baru terasa dalam jangka panjang. Padahal, yang dibutuhkan industri saat ini adalah insentif yang memiliki efek jangka pendek.

"Kondisi ekonomi saat ini sedang lesu. Butuh insentif yang dapat terasa dalam jangka pendek agar perputaran ekonomi lebih cepat," kata Adhi kepada ROL, Kamis (23/4). Menurut Adhi, salah satu insentif tersebut adalah dengan memberikan kredit ekspor seperti yang pernah dilakukan pada era orde baru.

"Insentif kredit ekspor dampaknya akan lebih cepat dan bagus ketimbang pelonggaran pajak. Pasar sedang lesu, daya beli sangat menurun," ujar dia.

Adhi mengakui bahwa kebijakan tax allowance akan memacu masuknya investasi baru. Akan tetapi, itu semua tidak akan bisa terealsisasi dalam sekejap karena yang namanya investasi butuh perencanaan matang.