REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon ketua umum Partai Demokrat, Gede Pasek melihat ada sejumlah pihak yang berupaya mendorong Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk kembali menjadi ketum. Tujuannya, menurut Pasek agar mendapatkan keuntungan, yakni memertahankan posisi dan jabatannya di internal partai berlambang bintang mercy itu.
"Padahal sebelumnya kita (Demokrat) sepakat bahwa SBY tidak perlu jadi ketum lagi. Kita sepakat beliau lebih pantas menjadi pengayom dan pembina partai," tutur Pasek pada ROL, Kamis (23/4).
Dugaan itu menurut Pasek, terlihat ketika bocornya surat dukungan untuk SBY yang ditandatangani anggota DPD dan DPC. "Tindakan itu seperti memperlihatkan anggota Partai Demokrat seperti orang bodoh semua," ucapnya.
Karena menurut pria asal Bali ini, dukungan seperti itu melanggar etika politik santun. "Pihak-pihak yang menggalang dukungan dengan cara itu membuat nama baik SBY tercoreng sekarang," imbuh Pasek.
Jelang Kongres Partai Demokrat yang akan diselenggarakan 11-13 Mei timbul banyak kejadian. Pertama, bocornya surat dukungan yang mewajibkan kader memilih SBY selaku calon tunggal. Kedua, pemberhentian sepihak para kader Demokrat.