REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo mengatakan banyak pihak yang terlibat dalam pemalsuan mandat di Munas Ancol. Ia mengatakan hal tersebut berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri.
Ia menjelaskan, pemalsuan mandat munas Ancol tersebut tak lepas dari tokoh intelektual Golkar yang memang hendak mengambil alih kekuasaan. Selain itu juga adanya keterlibatan pejabat Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam merekayasa munas tersebut.
"Diduga, pejabat Kemenkumham itulah yang menganjurkan Agung Laksono untuk segera melakukan munas tandingan sebelum masa pendaftaran tujuh hari seperti yang diatur dalam UU Parpol," ujarnya kepada Republika, Kamis (23/4).
Bambang melanjutkan, melalui penelusuran Bareskrim Mabes Polri, ada juga keterlibatan pengusaha tersohor yang membiayai dan menjadi donatur dari munas Ancol tersebut.
Saat ini menurut Bamsoer pemeriksaan laboratorium atas surat palsu dan asli juga sudah dilakukan dengan penyitaan sejumlah dokumen mandat asli yang diduga palsu. Pemeriksaan menurut Bamsoet akan terus dilakukan hingga terbukti siapa dalang dibalik munas Ancol tersebut.