REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Gunung Berapi Calbuco di Chili kembali meletus pada Kamis (24/4), pagi. Ini adalah letusan gunung itu, setelah meletus pertama kali pada 42 tahun lalu.
Pejabat Chili khawatir, letusan yang membawa awan panas ini akan mencemari air, menyebabkan penyakit pernafasan, dan mengganggu penerbangan.
"Orang-orang pergi dengan panik," ujar Miguel Silva Diaz (28 tahun) insinyur yang tinggal di Puerto Montt, berjarak 22 kilometer dari gunung berapi.
Setelah melihat awan abu-abu sekitar pukul 01.00, Diaz mendengar suara keras seolah ada bom atom yang meledak. Hingga saat ini, tidak ada korban luka. Hanya sajam ada laporan orang hilang.
Pihak berwenang telah mengevakuasi 4000 orang akibat gas dan abu yang terus dimuntahkan. Mereka juga telah menutup akses menuju gunung tersebut.
Daniel Palma (30 tahun), seorang psikolog di Puerto Varas mengaku kaget saat bangun rumahnya telah diselimuti kabut dan asap.
Presiden Michelle Bachelet mengumumkan letusan ini sebagai keadaa darurat. Dia tidak pernah menduga letusan akan terjadi pada gunung Calbuco dan ini sangat serius.