Jumat 24 Apr 2015 02:53 WIB

Roket Antariksa Lebanon, Kerahasiaan dan Terlupakan

Replika roket antariksa Lebanon untuk pembuatan film
Foto: ilustrasi
Replika roket antariksa Lebanon untuk pembuatan film

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerahasiaan dalam riset antariksa adalah keharusan karena menyangkut hak cipta dan kebanggaan nasional.

Tapi, kisah riset roket antariksa di Lebanon ini berakhir dengan tragis dan dilupakan oleh sejarah.

Belakangan ini, generasi Lebanon berusaha menggali kembali kemampuan riset anak-anak bangsa mereka di masa lalu. Ada yang menuliskannya dalam buku bahkan dalam film.

Satu hal yang menarik dari kemampuan Lebanon dalam industri ini adalah bahwa kira-kira tahun 60-an, ternyata Lebanon telah mampu memproduksi roket dengan jangkauan yang cukup jauh. (Baca: Infaq dan Wakaf, Filantropi Membangun Industri Antariksa)

"Inilah negara Lebanon, mampu melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan negara-negara Arab lainnya," kata Manoug Manougian, salah satu anggota Lebanese Rocket Society dikutip dari BBC.

Saat itu, dia merupakan dosen sebuah politeknik kecil di Beirut bernama Haigazian College.

Hasil kerjanya kemudian dilirik militer dan pemerintah. Sampai akhirnya mereka mampu membuat roket Cedar IV, diuji coba tahun 1963 dan berhasil menjangkau 145 km.

Tidak sampai di situ, perencanaanpun dibuat lebih lanjut untuk membuat roket berawak dengan tikus percobaan. Namun, beberapa tahun kemudian, kegiatan riset ini praktis berhenti karena sebuah insiden yang membuat beberapa mahasiswanya terluka.

Sekarang ini, Lebanon praktis tidak memiliki roket atau lembaga antariksa yang eksis.

Namun generasi muda Lebanon banyak yang bergabung dengan lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA).

Salah satunya adalah, Charles Elachi, Direktur Laboratorium Propulsi Jet NASA.

Charles menuliskan kisahnya di Washington Post tahun lalu, "Bagaimana Amerika mengubah saya dari imigran Lebanon menjadi ilmuwan roket NASA."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement