Jumat 24 Apr 2015 09:45 WIB

Iran: Parlemen Dunia Islam Harus Kerja Keras Dukung Kemerdekaan Palestina

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Perdana Menteri Palestina, Fariz Mehdawi sesaat sebelum memasuki ruangan pertemuan di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Perdana Menteri Palestina, Fariz Mehdawi sesaat sebelum memasuki ruangan pertemuan di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota parlemen Iran Sayed Naser Soodani mengatakan parlemen dunia Islam harus bekerja keras untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Kembalikan para pengungsi ke tanahnya. Tanah Palestina adalah untuk bangsa Palestina," kata Sayed Naser Soodani dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika 2015 di Jakarta, Kamis (23/4).

Soodani mengatakan pernyataan dukungan dan deklarasi dukungan kepada Palestina yang dihasilkan dalam konferensi-konferensi bukan berarti menganggap Palestina sebagai pihak yang lemah, tetapi justru untuk memperkuat.

Dukungan yang diberikan pun jangan hanya dengan kata-kata tetapi dengan hati dan jiwa serta perjuangan fisik untuk mengupayakan pembebasan Palestina. "Itulah yang hakiki. Jangan takut kalah. Kita harus bersatu, bergandeng tangan untuk meraih kemenangan. Bangsa Palestina berhak atas tanahnya dan harus kita dukung. Palestina berhak hidup bebas," tuturnya.

Namun, Soodani menyayangkan penjajahan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Terkait konflik di Timur Tengah, Soodani mengatakan sebenarnya bukanlah perang sektarian antara Sunni dan Syiah, tetapi lebih kepada dominasi suatu bangsa atas bangsa lain.

"Sayangnya umat Islam bergantung pada Barat. Apakah ini memang disengaja sejak awal atau baru-baru saja disadari oleh umat Islam," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement