REPUBLIKA.CO.ID, Al-Afghani berpendapat semangat itu terletak pada apa yang menjadi salah satu tema pokok seruannya di atas, yaitu berpikir rasional dan bebas.
Sebagai seorang aktivis politik, tampaknya al-Afghani lebih mantap dalam karya-karya lisan (pidato) daripada dalam tulisan.
Sekalipun begitu, karya tulisnya tetap mempunyai nilai besar dalam sejarah umat di zaman modern, seperti bisa dilihat pada sebuah makalah pendek.
Makalah itu bernada pidato yang amat bersemangat, menggambarkan penilaian al-Afghani tentang betapa mundurnya umat Islam dibanding dengan bangsa-bangsa Eropa yang pernah ia saksikan.
Al-Afghani menyerukan agar kaum Muslim kembali mendapatkan semangat agamanya yang hilang, yang dulu membuat mereka jaya.
Al-Afghani adalah seorang revolusioner yang diilhami oleh dorongan keagamaan yang menyala-nyala untuk mengangkat derajat dan memajukan umat, seorang pejuang-pelopor dengan magnetisme pribadinya yang amat memikat.
Pikiran-pikirannya berhasil mengelektrifisir sentimen umat, dan sepak terjang perjuangannya telah mengilhami berbagai gerakan revolusioner Islam melawan penjajahan dan penindasan Barat.
Karena pada dasarnya ia adalah seorang revolusioner politik, al-Afghani mengemukakan ide-idenya hanya dalam garis besar, berupa kalimat-kalimat bersemangat dan rumusan-rumusan kunci, tanpa elaborasi intelektual yang lebih jauh.