Jumat 24 Apr 2015 14:56 WIB

DKI Alokasikan Rp 20 Miliar Berdayakan Peternak NTT

Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang daging sapi melayani pembeli dipasar Jatinegara,Jakarta,Selasa (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah DKI dalam tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk pemberdayaan kelompok petani peternak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan alokasi dana itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah DKI dalam mendukung kerja sama NTT-DKI di sektor peternakan, yang sudah ditandatangani pada 20 Desember 2014.

"Kerja sama tetap jalan. Tahun ini DKI mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk pemberdayaan kelompok peternak di Pulau Timor dan sentarlisasi pembibitan di instalasi Lili, Kabupaten Kupang," tuturnya, Jumat (24/4).

Khusus untuk sentralisasi pembibitan, kata dia akan dipersiapkan 1.000 ekor sapi betina bibit dan 100 ekor jantan bibit. Sedangkan untuk penggemukan, akan disiapkan 1.000 ekor bakalan jantan di 20 kelompok peternak di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, ucap Frans Lebu Raya.

Selain itu, dana tersebut juga untuk mendukung sentralisasi pembibitan dan penggemukan untuk pemberdayaan masyarakat di 75 kelompok peternak binaan, dengan alokasi 1.500 ekor betina bibit, 150 ekor jantan bibit dan 1.500 ekor jantan bakalan penggemukan.

Dia mengatakan, Dinas Peternakan Provinsi NTT tengah mempersiapkan kelompok peternak yang tersebar di lima kabupaten sedaratan Timor yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu.

"Nanti setiap kelompok petani peternakan mendapat 20 ekor betina bibit, dua ekor jantan bibit dan 20 ekor bakalan penggemukan," ungkapnya.

Selain itu, setiap kelompok diwajibkan menyiapkan kebun hijauan makan ternak dua hektare, kata Gubernur Frans Lebu Raya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement