REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pesawat Loin Air JT-250 jurusan Jakarta-Padang terpaksa mengalami penundaan penerbangan, Kamis (23/4) pukul 11.45 WIB. Delay tersebut diakibatkan humor anggota TNI-AL, Letkol Laut, Ganda Wilaga di kursi penumpang usai naik dari Terminal 1A.
Humas PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan mengatakan kejadian bermula saat Ganda Wilaga yang merupakan anggota Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) itu, mengaku membawa bom di dalam tas. Saat itu, salah seorang pramugari Lion Air ingin membantu Letkol Ganda untuk memasukan tasnya ke dalam loker kabin.
"Dia bilang 'jangan itu berat, isinya bom'," ungkap Yudis menirukan kata-kata anggota TNI tersebut, Jumat (24/4) di Tangerang.
Yudis mengatakan akibat celetukan tersebut, Lion Air terpaksa menurunkan semua penumpang dari dalam pesawat. Kru kabin pun melaporkan hal tersebut ke pilot dan dilakukan investigasi dengan melakukan screening ulang terhadap pesawat, penumpang, barang dan kargo.
Usai diturunkan penumpang kemudian diarahkan menuju ruang tunggu A-5 dan seluruh barang bawaan penumpang diturunkan dan dibawa ke Terminal 1B untuk diperiksa menggunakan mesin X-ray. Sedangkan Letkol Ganda Wilaga dibawa ke posko OD security AP-2 Terminal 1B untuk menjalani pemeriksaan.
Kasus tersebut membuat penumpang Lion Air dipindahkan ke pesawat pengganti dengan nomor penerbngan JT 250 No. Register PK-LOR. Pesawat tersebut akhirnya bisa terbang menuju Padang pada pukul 14.00 WIB.
Karena pernyataan isengnya, Letkol Ganda Wilaga tak bisa ikut terbang lantaran Lion Air menolak untuk mengangkut anggota TNI tersebut. Letkol Ganda Wilaga juga diminta membuat pernyataan permintaan maaf jika celetukannya hanya bercanda.