REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Hotel Media and Tower mengaku terkejut terkait beredarnya undangan acara pesta bikini pelajar bertema Splash After Class.
Pihak hotel menegaskan tidak akan memberikan izin memakai tempat untuk acara tersebut. F&B Entertainment and Sponsorship Manager The Media Hotel and Tower Ibnu M Iqbal mengatakan acara tersebut belum mengantongi izin dari kepolisian.
Iqbal juga meminta maaf karena merasa kecolongan dengan akan adanya pesta bikini tersebut. Iqbal mengatakan manajemen hotel hanya mengetahui soal pool party. Ia juga menjelaskan bahwa permintaan izin waktu itu hanya live music atau DJ (disk jockey).
"Acara tersebut dapat dikatakan ilegal, kami minta maaf telah kecolongan atas hal ini," ujar Iqbal di Jakarta Pusat, Jumat (24/4),
Iqbal mengakui manajamen hotel tidak mengetahui pesta yang bertema Splash After Class merupakan pesta bikini. Iqbal juga tidak menyangka bahwa pesertanya merupakan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang baru saja selesai mengikuti Ujian Nasional (UN). Iqbal menegaskan bila ada pesta kolam renang, pihaknya hanya mengizinkan peserta yang umurnya di atas 21 tahun.
"Kami tidak tahu bahwa ternyata acara tersebut untuk pelajar SMA, di sini harus 21 tahun ke atas," kata Iqbal.
Oleh sebab itu, kini manajemen hotel resmi membatalkan acara yang digelar oleh event organizer Divine Production. Iqbal juga mengatakan kebijakan hotel itu diambil karena menanggapi sekaligus mendukung masukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Sudah dibatalin, karena tidak sesuai dengan prosedur. Jadi, kita juga harus memeriksanya selain umur peserta pesta, kita juga selalu melakukan pemeriksaan ketat, seperti pemeriksaan barang," tegas Iqbal.