REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Erick Yusuf mengatakan, dosen filsafat yang menginjak-injak Alquran merupakan dosen yang keblinger. Mungkin ia terlalu banyak membaca buku filsafat sampai jadi keblinger dan menjauhkan diri dari Alquran.
Terkait perlukah dosen seperti itu dipidanakan? Erick mengatakan, belum ada arah untuk ke ranah hukum. "Saya berpikir, kalau orang masih bisa dibina, sebaiknya dibina dulu dan diberi pemahaman soal Alquran," katanya, Sabtu, (25/4). Namun kalau memang sudah dibina tetap yang bersangkutan tidak bisa. Maka bisa mengambil langkah lain.
Erick memperingatkan, menginjak-injak Alquran jangan pernah ditiru oleh siapapun. Alquran ini bukan hanya kertas atau buku biasa namun berisi kalam Allah yang harus dihormati dan dihargai.
"Semua orang harus paham kalau Alquran itu berbeda. Jangan pernah menyamakan mushaf Alquran dengan kertas biasa," ujarnya.
Sebelumya diberitakan, seorang dosen Filsafat Umum Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) berinisial MK dituding melakukan pelecehan terhadap Alquran. MK dituding menginjak-injak Alquran untuk menunjukkan kalau Alquran hanya buku biasa.