REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajemen Persebaya Surabaya mengaku kecewa atas dibatalkannya laga melawan Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang sesuai jadwal digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Ahad (26/4).
"Kalau ditanya kecewa atau tidak, sudah jelas kami kecewa. Tapi mau bagaimana lagi kalau sudah keputusannya seperti ini," ujar Pelatih Persebaya Ibnu Grahan di Surabaya, Sabtu (25/4).
Ia mengaku sudah siap 100 persen menghadapi Persiba dan telah meminta pemain-pemainnya fokus ke pertandingan, meski indikasi pembatalan sudah terdengar.
Evan Dimas dkk, kata dia, memantau semua kabar dan berita terkait sepak bola Indonesia dari media massa yang setiap hari menyuguhkan perkembangan tentang kemelut di tubuh PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Segalanya telah diantisipasi, baik dari pemain, pelatih maupun pengurus. Pembatalan ini tentu saja membuat pemain kecewa," kata mantan kapten Persebaya tersebut.
Sementara itu, dari sisi teknis, seluruh penggawa "Bajul Ijo" antusias dan siap turun, kecuali bek kiri Dany Saputra yang mengalami cedera dan dipastikan membutuhkan perawatan beberapa hari.
"Eric Djemba-Djemba juga masih dibekap cedera, tapi dia sebenarnya siap tampil. Pemain lainnya kondisinya fit dan latihan rutin setiap hari masih dilakukan," tukasnya.
Mengisi jeda libur kompetisi dua pekan (12-25 April 2015), timnya telah menggelar dua kali uji coba di Jawa Tengah dan meraih tren positif, yakni melawan Persipur Purwodadi dan Persipati Pati yang skornya masing-masing 2-1 dan 1-0.
Pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persiba Balikpapan batal digelar setelah panitia pelaksana tidak mendapat izin keamanan dari kepolisian.
"Kami pastikan pertandingan batal karena tidak ada izin menggelar," ujar Sekretaris Panitia Pelaksana Arderio Hukom kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (25/4).
Menurut Rio, sapaan akrabnya, polisi tidak berani mengeluarkan izin pertandingan karena sesuai arahan Kapolri setelah mendapat surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tentang pelarangan kegiatan kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL) 2015.