REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menyediakan satu lokasi khusus yang menjual suvenir resmi Konferensi Asia Afrika (KAA). Stan tersebut menyediakan berbagai barang bertema KAA, mulai dari kaos, tas, mug, gantungan kunci, boneka, sampai bantal bergambar bendera negara-negara peserta KAA. Selain barang bertema KAA, ada pula suvenir khas Kota Bandung lainnya, seperti miniatur angklung, miniatur gedung sate, dan wayang orang.
Lalu, apa souvenir yang paling diburu pengunjung? "Kaos dan tas Sukarno," ucap Intan, salah satu kru KAA yang bertugas menjaga stan resmi pernak-pernik KAA. Ia lalu menunjukkan sebuah tas jenis totebag bergambang Sukarno lengkap dengan kutipan-kutipan dari presiden pertama Indonesia tersebut.
Intan menjelaskan, barang-barang yang menjadi suvenir resmi KAA dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kota Bandung. Menurutnya, Dinas Pariwisata bekerjasama dengan seniman asal ITB untuk mendesain suvenir resmi KAA.
Harga suvenirnya pun sangat beragam, mulai dari Rp 15 ribu untuk pin dan gantungan kunci, sampai Rp 600 ribu untuk sepeda kayu. Salah satu pengunjung asal Jakarta, Christopher mengatakan, ia mewajibkan diri membeli souvenir resmi KAA karena forum internasional tersebut hanya diperingati tiap sepuluh tahun sekali."Enggak rugi kalau beli, supaya ada kenang-kenangannya," ucap dia.
Booth suvenir resmi KAA terletak di Jalan Braga yang hanya berjarak sekitar 50 meteri dari Jalan Asia Afrika. Stan ini akan melayani pengunjung sampai 29 April mendatang.