REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekitar 100 supporter lebih melakukan aksi kepedulian terhadap sepak bola Indonesia di kota Bogor, Sabtu (25/4). Massa yang tergabung dalam Gerakan Seluruh Suporter Bogor Raya berkumpul di kawasan Tugu Kujang untuk berorasi mendukung revolusi dan penyelesaian kisruh di tubuh PSSI.
"Sepak bola sudah mirip sinetron, mulai 'Turunkan Nurdin' di episode 1, 'ISL VS IPL' di episode ke-2 dan sekarang sudah sampai episode ke-3, 'PSSI VS Menpora'," kata koordinator aksi, Syahrul Mubarok dalam orasinya, Sabtu (25/4).
Massa yang juga menyampaikan pesannya lewat aksi teatrikal, berharap terciptanya timnas berprestasi, serta kepengurusan PSSI yang solid dan idealis untuk memajukan sepakbola indonesia.
"Tanpa unsur politik yang menghancurkan semuanya," kata Arul, sapaan akrabnya. Massa menuntut tiga hal utama: Ganyang para mafia dari PSSI, jangan jadikan sepak bola sebagai alat politik, serta kembalikan sepak bola Indonesia kepada Rakyat.
Menurut Arul, masyarakat Indonesia sudah kadung muak melihat para petinggi dan kroni-kroni PSSI memanfaatkan kefanatikan masyarakat terhadap si kulit bundar hanya sebagai lumbung politik dan bisnis. Pengurus PSSI, kata dia, seperti dewa yang menjalankan misi pribadi meski harus melawan pemerintahan.
"Melihat fenomena ini, kami sebagai masyarakat tentu tidak ingin menutup mata atas kegagalan kinerja PSSI. Saatnya Menpora untuk berbenah," kata Arul.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 12.00 hingga 15.00 WIB tersebut berlangsung damai. Massa yang terdiri dari perwakilan Bobotoh Persib, Kabo Mania, Psb Mania itu mencair usai berorasi dan menyampaikan semua tuntutannya di kota Hujan.