REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai pemerintah Joko Widodo tidak tegas dalam melakukan eksekusi mati terhadap dua pengedar ganja asal Australia “Bali Nine”. Pasalnya, penanganan eksekusi mati terhadap kedua narapidana tersebut berjalan dengan lamban.
“Eksekusi mati yang kedua ini tidak tegas,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Sabtu (25/4).
Menurutnya, jika pemerintah sudah mencanangkan untuk mengesekusi mati kedua narapidana tersebut. Maka, tidak ada alasan lain untuk tidak melakukan eksekusi mati. Namun, dirinya menuturkan, eksekusi mati tersebut tidak perlu digembar-gemborkan.
“Kalau pemeintah sudah mencanangkan eksekusi, saya kira sulit bagi pemerintah untuk tidak melakukan itu tapi tidak perlu digembargemborkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, jika akan mengeksekusi mati maka pemerintah seharusnya tinggal melakukan eksekusi dengan cepat. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.
Fadli mengatakan pemerintah harus tegas dan mempunyai sikap soal eksekusi mati. Sehingga, jika akan dihukum eksekusi mati maka harus segera dilakukan. Namun, jika eksekusi tidak dilakukan maka segera dituntaskan.
“Eksekusi mati yang tahap pertama bisa dibilang tegas. Namun, yang kedua ini bisa dibilang pemerintah tidak tegas,” ungkapnya.