Ahad 26 Apr 2015 03:14 WIB

Koruptor Bebas, Komitmen Pemerintah Berantas Korupsi Dipertanyakan

Rep: C97/ Red: Karta Raharja Ucu
Baju koruptor tahanan KPK (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Baju koruptor tahanan KPK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM UGM menyelenggarakan kegiatan GEBRAK (Gerakan Bersih Kampung) yang bertempat di daerah Sendowo RW 53, 54, 55, 56, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Selain aksi sosial, sejatinya aksi ini merupakan bentuk sindiran mahasiswa untuk membersihkan institusi Polri.

Tampak beberapa mahasiswa mengenakan topeng pejabat Polri dengan membawa beberapa poster bertuliskan Bersih-bersih Polri Yuk! atau Tolak Saya Jadi Wakapolri. "Ini sekaligus menjadi aksi dan penyikapan kami terkait pelantikan BG sebagai Wakapolri. Aksi kali ini kami lakukan dengan penandatanganan petisi tolak BG sebagai wakapolri di sekitar daerah Sendowo, tempat kami melakukan gerakan bersih kampung," tutur Presiden BEM KM UGM, Satria Triputra Wisnunurti, Sabtu (25/4).

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat agar mereka mengerti dan memahami masalah yang sebenarnya terjadi di negeri ini. "Kami juga telah melakukan rilis kajian mengenai hal ini dengan tajuk Indonesia bukan milik Polisi. Di dalamnya terdapat dua poin penting mengenai posisi BEM KM terhadap isu ini," ungkap mahasiswa angkatan 2011 dari Fisipol UGM itu.

Pertama, menuntut kasus BG tidak dilimpahkan dari Kejagung ke Polri. Dua, menuntut Presiden mengambil kebijakan tegas, karena Polri dibawah kewenangannya. Termasuk tidak menjadikan BG sebagai Wakapolri. Perlu diingat, agenda pemberantasan korupsi negeri ini menjadi sorotan masyarakat.

"Jika koruptor masih bisa melenggang dengan leluasa di ranah pemerintahan, berarti komitmen pemberantasan korupsi di kalangan elit-elit negara perlu dipertanyakan," ujar Satria.

Hubungan Masyarakat BEM KM UGM, Seftiandar Mega Riandana menambahkan, acara Gebrak ini merupakan yang kedua kalinya. Namun isi dari kegiatan kali ini memang berbeda, karena ada pesan penting yang disampaikan oleh mahasiswa untuk kepentingan rakyat.

"Kami melaksanakan aksi ini tidak lain untuk menuntut pemerintah menepati janjinya, yaitu mewujudkan tim kepemerintahan yang bersih," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement