REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre KH Wahfiudin menili media Islam yang memberikan informasi positif tentang media Islam internasional memang perlu dibentuk. Hanya saja, lanjutnya, penulis dan pengurus media juga perlu hati-hati dalam memberikan informasi dan pemikirannya.
“Jangan sampai mengadu domba,” tegasnya belum lama ini.
Menurutnya, pemberian informasi dan pemikiran ihwal Islam harus bebas dari unsur yang bisa membawa Islam ke anggapan yang kurang baik. Intinya, kata dia, pemikiran yang tersaji diusahakan membawa pesan kedamaian yang baik kepada umat di seluruh dunia terutama umat Islam.
Wahfiudin juga menyatakan, kehadiran media sosial juga bisa menjadi pengaruh kuat dalam menggambarkan Islam. Menurutnya, umat Islam hanya perlu menyampaikan pendapatnya lewat media sosial yang kemudian dibagikan ke banyak pihak. Ia menegaskan, hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan stigma negatif tentang Islam.
“Yang paling penting saat memberikan pendapatnya tidak mengadu domba dan tidak ceroboh,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pengurus Masjid Sunda Kelapa mengadakan tausyiyah yang bertemakan “Peranan Media dalam Membentuk Wajah Islam di dunia Barat” pada Jumat (24/4). Acara ini diisi oleh ulama-ulama ternama, seperti Kyai Haji Wahfiudin Sakam, Imam Shamsi Ali dan Ustaz Yusuf Mansyur.