REPUBLIKA.CO.ID, CATANIA -- Amnesti Internasional menyarankan Eropa untuk membentuk operasi pencarian imigran tenggelam di Mediterania Sabtu (25/4).
Deputi Manager Amnesti Internasional untuk Eropa Gauri Van Gulik mengatakan misi patroli hanya dilakukan di perbatasan Italia. "Tapi semua perahu telah jauh pergi hingga ke Libya," ujar dia.
Uni Eropa terkejut pekan lalu menemukan kapal karam yang menewaskan lebih dari 700 orang. Mereka berjanji untuk menambah anggaran tiga kali lipat khusus misi laut.
Namun mereka masih memiliki perbedaan pendapat terkait kebijakan imigrasi. Saat ini yang berlaku adalah Operasi Mare Nostrum milik Italia.
Namun mereka tak lagi beroperasi. Sebaliknya Operasi Triton Uni Eropa saat ini belum memiliki izin untuk menyelamatkan migran dekat pantai Libya.
Kapal karam ini mengakibatkan tewasnya migran sebanyak 1800 orang. Bencana ini dianggap paling mematikan dalam beberaapa dekade migrasi di wilayah Mediterania.