Ahad 26 Apr 2015 17:45 WIB

GP Anshor: ISIS Bangkitkan Mimpi Negara Islam di Indonesia

Rep: C08/ Red: Ilham
Pengamat Sosial Robertus Robert (kiri) Anggota tim transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto (tengah) didampingi Ketua Umum GP Anshor Nusron Wahid (kanan) dan saat dialog bersama di Jakarta, Jumat (3/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat Sosial Robertus Robert (kiri) Anggota tim transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto (tengah) didampingi Ketua Umum GP Anshor Nusron Wahid (kanan) dan saat dialog bersama di Jakarta, Jumat (3/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor, Nusron Wahid menyebut fenomena ISIS sangat mengancam keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, ISIS membangkitkan kembali mimpi-mimpi kelompok ekstrem tertentu untuk mendirikan negara Islam di Indonesia.

"ISIS sangat urgen untuk ditangkal. Karena berpotensi menganggu keamanan NKRI. Karena (ISIS) akan jadi bayang-bayang seakan orang itu mimpi lagi untuk mendirikan negara Islam di  indonesia," kata Nusron, Ahad (26/4).

Menurut Nusron, mimpi untuk mendirikan negara Islam di Indonesia harus dibuang jauh-jauh karena tidak sesuai dengan cita-cita didirikannnya NKRI. Sebaiknya, seluruh bangsa Indonesia baik Islam maupun non-Islam memilik satu mimpi bersama, yaitu mensejaherakan rakyat Indonesia yang bernaung di dalam NKRI.

"Sudah mimpi itu (negara Islam) kita buang, mimpi kita bagaimana menyejahterakan rakyat dengan NKRI apa pun agamanya. Jangan mimpi yang lain," ujar Nusron.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement