Ahad 26 Apr 2015 17:51 WIB

Tolak Pesta Bikini Seperti Menolak Radikalisasi

Rep: C08/ Red: Ilham
Undangan menghadiri pesta bikini siswa SMA selepas Ujian Nasional.
Foto: Twitter
Undangan menghadiri pesta bikini siswa SMA selepas Ujian Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor), Nusron Wahid menyayangkan adanya pelajar SMA yang merayakan UN dengan menggelar pesta bikini. Sebab, hal tersebut sudah sangat menyimpang dari yang diajarkan oleh agama.

"Pokoknya model begitu kita tidak setuju. Itu maksiat. Sama halnya kita juga menolak radikalisasi, wahabi kita enggak setuju. Isis apalagi," ujar dia, Ahad (26/4).

Dia juga mengatakan, organisasinya selalu menolak segala bentuk prostitusi. Hal ini untuk menanggapi maraknya bisnis prostitusi online di Indonesia saat ini. "Yang namanya prostitusi mau dalam bentuk apa pun, mau online mau outline mau enggak pakai line, kita menolak," kata Nusron.

Menurut Nusron, GP Anshor sudah melihat bisnis prostitusi ini sejak lama. Karena itu, ia menyayangkan kemajuan teknologi yang justru disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti mengeksploitasi tubuh perempuan.

Seharusnya, kata dia, kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk hal-hal yang punya manfaat kebaikan untuk umat manusia. "Ini penyalahgunaan sains. Harusnya teknologi digunakan untuk kebaikan," ujar Nusron.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement