Ahad 26 Apr 2015 18:38 WIB

Begini Kerangka Bandung Message Produk KAA

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 menghasilkan beberapa kesepakatan, salah satunya Bandung Message. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago, banyak hal dapat langsung diimplementasikan dari Bandung Message.

"Sebagian untuk keuntungan kerjasama pemerintah dengan pemerintah," kata dia di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Ahad (26/4).

Andrinof menjelaskan, kerjasama tersebut untuk menonjolkan apa kelebihan masing-masing negara. Misalnya, apa kelebihan Indonesia yang dapat membantu negara lain. Begitu pula sebaliknya.

Kerjasama, ujar dia, juga dilakukan antar pengusaha-pengusaha negara Asia-Afrika. Menurutnya, dari kesepakatan Bandung Message, pemerintah dapat meningkatkan intensitas forum bisnis antar pengusaha Asia-Afrika. "Salama ini peluang banyak, tapi komunikasi kurang," jelasnya.

Andrinof mengatakan, peluang kerjasama terbuka untuk semua negara. Mulai untuk bilateral, maupun untuk forum bersama. Sebab, keunggulan masing-masing negara berbeda. Contohnya, kerja sama antara Indoneesia dengan Afrika. Indonesia mempunyai kelebihan tekstil, minyak, dan makanan. Sementara Afrika unggul dalam energi, dan terkait dengan pengolahan hasil tambang.

"(Kerjasama) Bisa bilateral saja atau langsung," dia menambahkan.

Sebelumnya, Juru Bicara KAA yang juga Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Yuri Thamrin mengatakan, Bandung Message 2015 merupakan dokumen yang berisi visi negara-negara Asia-Afrika yang ingin dicapai. Di dalamnya juga terdapat deklarasi tentang Bandung sebagai kota Hak Asasi Manusia.

Selain Bandung Message, KAA ke-60 juga akan mendeklarasikan dokumen Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) yang berisi kerangka kerja implementasi dan tindak lanjut Bandung Message.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement