Senin 27 Apr 2015 01:24 WIB

Anggun Sebut Hukuman Mati Bentuk Kegagalan Sisi Kemanusiaan

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Hazliansyah
Terpidana mati penyelundup narkoba warga negara Perancis, Serge Atlaoui.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Terpidana mati penyelundup narkoba warga negara Perancis, Serge Atlaoui.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya melakukan aksi menolak hukuman mati bagi terpidana asal Prancis, Serge Atlaoui pada Sabtu (25/4) kemarin di Paris, penyanyi Anggun C Sasmi juga menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.

Dalam surat yang ditulis di akun Facebooknya itu, Anggun menyatakan bahwa hukuman mati bukan solusi dalam menurunkan tingkat kriminalitas. Menurutnya hukuman mati adalah kegagalan dari sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai-nilai hukum keadilan.

"Hukuman mati bukanlah keadilan, apapun penyebabnya," tulis dia seperti dikutip dari akun Facebook Anggun, Senin (27/4) dini hari.

Ia meminta jiwa kemanusiaan Presiden Jokowi untuk mau memberi ampunan (grasi) bagi Serge Atlaoui.

Surat tersebut kemudian banyak menuai komentar. Sebagian besar mereka menyayangkan langkah yang dilakukan Anggun.

Seperti yang dikatakan oleh Tika Ayu. "Seperti yg mbak anggun bilang, dia sdh lama tggl di prancis. Jadi mana mengerti dan faham masalah besar dan pelik yg Indonesia hadapi karena narkoba. Mana dia tahu brp puluh nyawa generasi muda Indonesia yg mati setiap hari nya karena narkoba,"tulis dia.  

Berikut isi lengkap surat terbuka Anggun untuk Presiden Joko Widodo:

Yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo,

Seperti yang mungkin bapak ketahui, sudah bertahun-tahun saya bermukim di Prancis. Sebagai orang Jawa dan orang Indonesia saya sangat bangga dengan budaya yang mengalir di darah saya dan saya merasa sangat beruntung bisa tinggal di negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Sebagai wanita dan juga artis, ini adalah sumber inspirasi yang sangat berharga.

Tentu saja saya sangat mengerti dampak negatif dari Narkoba terutama di Indonesia dan saya sangat setuju juga selalu mendukung pemberantasan Narkoba di dunia. Tetapi saya juga yakin bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan. Hukuman mati menurut saya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan. Hukuman mati bukanlah keadilan, apapun penyebabnya. Saya amat dan sangat yakin untuk ini. Hukum yang diberikan terhadap Bapak Serge Atlaoui membangunkan emosi yang sangat dalam di Eropa, terutama di Prancis. Saya termasuk orang yang merasakan ini karena banyaknya sisi-sisi keruh yang akhirnya terlihat lebih jelas di dalam kasus pengadilan Bapak Serge Atlaoui, keraguan yang membuat keputusan hukuman mati menjadi tidak dimengerti karena banyaknya ketidaktentuan dalam kasus beliau. Selain itu saya pribadi yakin bahwa Bapak Serge Atlaoui tulus dan jujur.

Saya berada di Jakarta pada saat Bapak dipilih menjadi Presiden. Hati saya bahagia, berdebar keras, dan merasa sangat bangga atas pilihan rakyat Indonesia. Pemilu Anda dilihat dan dipantau oleh dunia sebagai titik balik untuk Indonesia menjadi negara yang besar dan penuh kebajikan. Di Eropa, Indonesia sekarang terkait oleh image negara yang membunuh. Hati saya berdebar lagi tapi kali ini karena kepedihan, saya tidak ingin wajah Indonesia tergores seperti ini dan dihakimi oleh dunia sedangkan Indonesia yang saya tahu dan impikan adalah negara yang toleran dan berikhwan.

Sekali lagi saya tidak mempertanyakan kedaulatan perhukuman di Indonesia untuk melawan Narkoba tetapi saya tidak bisa melihat seseorang yang mengaku tidak bersalah akan dihukum mati, dan melihat kesedihan istri dan keluarganya.

Bapak Presiden, Anda mempunyai kekuasaan untuk membuat dunia kita ini lebih baik, dengan dikurangi kekerasan, tanpa tumpahnya darah, tanpa kebrutalan, seperti yang tertulis di Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sebagai putri Jawa, dengan hormat saya memanggil jiwa kemanusiaan Bapak yang selama ini menjadi karakteristik dan menggambarkan jalan hidup Bapak, saya memohon agar Bapak bisa memberi Grasi (ampunan) untuk Bapak Serge Atlaoui. Matur sewu sembah nuwun paringanipun kawigatosan mugi mugi Gusti Allah maringi rahmad berkah kesehatan kagem Bapak sekeluargo. Amin matur sembah nuwun.

Anggun

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement