REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan keamanan Irak dikabarkan mematahkan serangan oleh anggota ISIS pada Ahad (26/4) di Provinsi Salahudin dan Anbar. Beberapa sumber keamanan menyatakan, gelombang pemboman mobil juga terjadi terhadap di beberapa daerah komersial di Ibu Kota negeri itu, Baghdad.
Di Salahudin, tentara dan anggota milisi sekutunya --yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi, atau Gerakan Rakyat-- mematahkan serangan pada malam hari oleh puluhan anggota ISIS dari dua arah terhadap kilang minyak terbesar Baiji, 200 kilometer di sebelah utara Baghdad, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.
Petempur ISIS dipaksa mundur setelah bentrokan sengit dengan personel militer, sehingga mengakibatkan dua kebakaran besar di dua instalasi minyak, kata sumber tersebut.
Tak ada perincian yang diberikan mengenai korban jiwa sementara bentrokan sporadis masih berlangsung dengan gerilyawan fanatik yang tak mau mundur dan melanjutkan pertempuran di beberapa gedung, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Senin (27/4) pagi.
Pada 18 April, pasukan keamanan membebaskan kilang minyak besar Baiji setelah bentrokan sengit dengan petempur yang sebelumnya telah merebut beberapa bagian wilayah tersebut. Namun petempur berulangkali melancarkan upaya yang gagal untuk merebut kembali kilang minyak itu.
Sejak dini hari, pasukan keamanan tambahan tiba di Baiji, yang sebagian dikuasai oleh petempur ISIS, untuk mendukung tentara yang berperang selama lebih dari satu pekan untuk mencegah gerak maju petempur yang berada di permukiman di bagian barat kota kecil tersebut.
Pertempuran di Baiji dan kilang minyak di dekatnya adalah bagian dari operasi besar yang dilancarkan pada 10 hari lalu dengan tujuan merebut kembali daerah yang dikuasai oleh anggota ISIS di sebelah utara provinsi itu.