REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Iffah Ainurrochmah menilai, maraknya prostitusi di Indonesia saat ini karena efek dari paham liberal yang mulai dianut sebagian besar masyarakat.
Selama ini, kaum yang menganut paham liberal selalu mengagung-agungkan kebebasan berperilaku. Sehingga, perilaku masyarakat susah dikontrol sehingga memudahkan bisnis prostitusi berkembang.
“Indonesia darurat gaya hidup liberal yang lahir akibat diadopsinya sistem demokrasi yang menuhankan kebebasan perilaku. Sehingga berujung kepada maraknya prostitusi,” kata Iffah melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (27/4).
Selain darurat prostitusi, kata dia, kemaksiatan lain sebagai dampak paham liberal adalah lumrahnya peredaran minuman keras di tengah-tengah masyarakat. Bila pemerintah terus membiarkan, Iffah menyebut, bangsa Indonesia akan terus terjerumus kepada pola kehidupan yang dekat dengan kemaksiatan.
Dalam mengatasi hal ini, HTI menawarkan kepada pemerintah Indonesia untuk menerapkan aturan secara syariat Islam karena dinilai mampu menjuauhkan masyarakat dari berbagai gal yang berbau kemaksiatan.
“Karenanya seluruh masyarakat sesungguhnya membutuhkan negara yang menerapkan syariat Islam secara sempurna dan negara yang mampu menerapkan syariat Islam ini dalam bentuk Khilafah Islamiyah,” ujar Iffah.