Senin 27 Apr 2015 14:19 WIB

Biaya Pembangunan Gedung Baru DPR Nggak Mahal

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Gedung Nusantara DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gedung Nusantara DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Syaiful Bahri Anshori mengungkapkan biaya pembangunan gedung baru DPR tidak terlalu mahal. Hal ini dikatakannya berdasarkan penilaiannya pengeluaran negara tingkat nasional di Indonesia.

"Kalau melihat secara makro nasional nggak terlalu mahal kok," kata Syaiful saat dihubungi ROL, Senin (27/4).

Politikus PKB ini belum mengetahui kisaran jumlah biaya yang akan dikeluarkan negara terkait pembangunan gedung yang akan menyasar pada fasilitas museum dan perpustakaan ini. Namun, ia mengatakan masyarakat harus melihat dari segi kepentingan dan kemaslahatan untuk orang banyak.

Masyarakat, ujar dia, harus mengetahui maksud dan tujuan pembangunan gedung ini. Tujuannya bukan hanya untuk kepentingan anggota legislatif saja. Namun masyarakat juga bisa mendapatkan akses ilmu pengetahuan mengenai sejarah dewan legislatif di Indonesia.

Tak hanya memperkaya referensi ilmu politik, tapi juga sebagai bahan studi para akademisi. Dia berharap semua kalangan bisa mendukung kepentingan ini. Museum dan perpustakaan ini nantinya akan terbuka untuk masyarakat umum sehingga bukan hanya menjadi milik anggota DPR tapi juga masyarakat se-Indonesia.

Ketua DPR Setya Novanto pada Jumat (25/4), mengungkapkan, gagasan pembangunan gedung baru ini. Setya juga mengatakan rencana ini telah disetujui Presiden Joko Widodo. Bahkan ditambahkannya Presiden Jokowi juga akan hadir pada peletakkan batu pertama Agustus mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement