REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Muhammad Kristiawan (MK) yang menginjak Alquran di dalam kelas beberapa waktu yang lalu, akhirnya melakukan 'tobat nasuha'.
Pernyataan taubat dan permintaan maaf yang utarakan MK, disaksikan belasan ormas Islam dari Sumatra Barat (Sumbar).
Sebelum menyatakan pertobatannya, MK berulang kali mengucap istighfar. MK juga diminta, untuk kembali mengucap dua kalimat syahadat.
"Hari ini, 27 April 2015, saya memohon ampun dan bertaubat pada Allah SWT karena menginjak Alquran. Saya mohon ampun sebesar-besarnya," kata MK di hadapan belasan ormas Islam di Hotel Nabawi, Padang, Sumbar, Senin (27/4).
Selain itu, MK juga memohon maaf kepada masyarakat Muslim dunia, khususnya Muslim di ranah Minangkabau. "Saya janji tak akan ulangi di manapun dan kapanpun," ujar dia.
Sementara itu, Pembina Lembaga Amal dan Dakwah Rumah Mualaf Indonesia, Ibnu Aqil D. Ghani berharap, taubat yang dilakukan MK berasal dari hati yang paling dalam. "Serta merupakan taubat yang keluar dari ideologi sendiri dan bukan karena paksaan," tutur Ustaz Aqil.
Dikatakannya, dengan pertaubatan itu, tak ada lagi umat Islam yang kembali terpancing emosinya. Menurut dia, taubat yang dilakukan MK merupakan bentuk penyesalan terhadap tindakannya menginjak kitab suci Alquran.