Selasa 28 Apr 2015 01:30 WIB

Clinton Foundation Akui Keliru Gabung Dana Donasi dan Hibah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Clinton Foundation
Foto: [ist]
Clinton Foundation

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Kepala Eksekutif The Clinton Foundation Maura Pally mengakui kesalahan badan nirlaba tersebut menggabungkan dana donasi dengan hibah pemerintah, Ahad (26/4).

Kesalahan tersebut terungkap ketika Clinton Foundation mempublikasikan daftar pemberi donasi.

Ia menegaskan bahwa Clinton Foundation berkomitmen pada transparansi. Sehingga mereka mengungkap daftar donor dan sumbangan dari pemerintah asing yang diterima.

Namun, mereka keliru menggabungkan hibah dari pemerintah dengan sumbangan lainnya. ''Ya, kami membuat kesalahan. Tapi kami segera bertindak cepat untuk memperbaikinya,'' kata Pally.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Kesalahan tersebut muncul di formulir pajak 990, bahwa semua organisasi nirlaba harus membuat pembukuan per tahun dan mengajukannya pada Internal Revenue Service AS untuk memperbaharui status bebas pajak mereka.

Clinton Foundation mengatakan pekan lalu, mereka akan membuat pembukuan ulang untuk setidaknya lima tahun kebelakang.

Transparansi tersebut dilakukan di bawah pengawasan intens terhadap Clinton Foundation dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini seiring pencarian nominasi Hillary Rodham Clinton sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat pada pemilihan umum 2016 dari partai Demokrat.

Para kritikus menilai masalah ini dapat mempengaruhi pencalonannya. Dalam pernyataan Pally, ia juga menjelaskan kerjasama yayasan tersebut dengan Clinton Giustra Enterprise Partnership.

Pally mengatakan mereka menerima dana dari organisasi terpisah di Kanada. Ia mengatakan konsorsium tersebut tidak mempublikasikan daftar donor karena mengikuti hukum Kanada.

Mereka tidak boleh mengungkap daftar donor tanpa izin dari masing-masing pemberi sumbangan.

Kemitraan tersebut diawasi ketat karena atas nama Frank Giustra. Ia merupakan seorang miliarder pertambangan Kanada yang telah menyumbang lebih dari 31 juta dolar AS pada Clinton Foundation sejak pertengahan tahun 2000an.

Sejak mengumumkan tekadnya maju sebagai kandidat presiden, Hillary telah berusaha mengabaikan pertanyaan terkait dukungan keuangan yang diduga berasal dari keluarga. Serangan dilancarkan oleh Partai Republik yang berusaha mendiskreditkan dirinya.

Badan Filantropi Clinton ini didirikan pada 2001 oleh Presiden Bill Clinton. Dikutip dari the Associated Press, Hillary dan putrinya Chelsea akan memulai perjalanan sembilan hari ke Afrika pada Rabu (29/4) mendatang.

Mereka akan menyoroti isu tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan, perubahan iklim dan pemberdayaan perempuan dan anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement