Selasa 28 Apr 2015 19:18 WIB

Realisasi Kuartal I APBN 2015, Kemenhan Tertinggi

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (17/2).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Keuangan merilis hasil realisasi anggaran dari APBN 2015 hingga 27 April 2015 ini. Dari hasil yang dibacakan langsung oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kementerian Pertahanan menduduki urutan pertama di atas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi, kemudian di posisi ketiga adalah Polri.

Bambang menyebut, untuk Kementerian Pertahanan jumlah realisasi sebesar Rp 16,42 triliun dengan belanja modal sebesar Rp 2,3 triliun. Kemudian Kemendikbud sebesar Rp 13,53 triliun dengan belanja modal sebesar Rp 68,5 miliar dan bansos sebesar Rp 7,1 triliun. Sedangkan untuk Polri realisasi sebesar Rp 12,5 triliun dengan belanja modal sebesar 574,9 miliar.

"Kami pahami 3 bulan pertama masih kecil. Tapi April setelah Dipa dan lelang selesai maka kegiatan ini lebih bergulir," jelas Bambang, Selasa (28/4).

Urutan kementerian / lembaga lainnya, dari yang terbesar ke yang terkecil, di posisi keempat adalah Kementerian Sosial, lalu kelima Kementerian Kesehatan, diikuti Kemenag, Kemenkeu, Kementan, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Kemenhub, MA, Kemenhukam, Kejagung, DPR, dan Kemenlu. Dari 15 kementerian atau lembaga, total realisasi adalah Ro 93,042 triliun dan total seluruh kementerian lembaga sebesar Rp 103,170 triliun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement