REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Wide Fund (WWF) memproyeksikan pada 2030 sekitar 170 hektare atau 80 persen hutan di dunia rusak. Ini bisa terjadi jika tidak ada tindakan untuk menghentikan tren penggundulan hutan.
"Bisa dibayangkan, hutan yang membentang sepanjang Jerman, Perancis, Spanyol dan Portugal akan musnah dalam waktu 20 tahun, terhitung sejak sejak tahun 2010," kata Direktur Program Hutan WWF Internasional Rodney Taylor dalam acara laporan WWF di Jakarta, Selasa (28/4).
Laporan tersebut didasari laporan dan analisis WWF sebelumnya yang menyatakan lebih dari 230 juta hektare hutan akan rusak pada 2050. Secara global, kata dia, penyebab utama penggundulan hutan adalah perluasan area pertanian untuk ternak komersial, minyak sawit dan kedelai serta perambahan lahan oleh petani skala kecil.
Selain itu juga penebangan liar, pertambangan, pembangkit listrik tenaga air dan proyek infrastruktur yang biasanya membuka hutan untuk jalan atau pemukiman. Melihat tren penggundulan hutan yang terus terjadi di dunia, ia mengajak semua pihak menghentikan penggundulan hutan hingga mendekati nol pada 2020 untuk menghindari dampak perubahan iklim dan kerugian ekonomi.
"Kita harus terus berupaya menangani risiko sehingga tetap menyelamatkan masyarakat yang bergantung pada hutan, memastikan karbon tetap di hutan dan hutan dapat menyimpan air dan menjadi tempat hidup berjuta spesies," ujar dia.