REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Pemilik klub AC Milan Adriano Galliani memberikan pembelaannya terkait kondisi keuangan klub yang baru saja mengumumkan kerugian sebesar 91,3 juta euro di sepanjang tahun 2014. Menurutnya, defisit keuangan tersebut adalah hal yang normal karena Milan sedang beradaptasi dengan minimnya pemasukan.
Seperti diketahui, Milan gagal mendapat pemasukan reguler yang cukup besar dari Liga Champions setelah mengalami periode suram di musim lalu dengan hanya duduk di peringkat delapan klasemen dan juga memecat Massimiliano Allegri dan Clarence Seedorf.
“Neraca keuangan 2014 telah sesuai dengan norma-norma yang ada. Kami memang rugi 91,3 juta euro, tetapi dengan menggunakan kriteria sebelumnya musim lalu kami mungkin akan tetap merugi 46,6 euro juta. Dua hal berkontribusi dalam kerugian besar ini, kompetisi Liga Champions dan besaran fiskal Fininvest terhadap Milan,” kata Galliani seperti yang dikutip Eurosports.
Fininvest, perusahaan induk finansial milik Silvio Berlusconi yang menguasai sebagian besar saham Milan, pada akhirnya memutuskan untuk mengganti kerugian besar tersebut. Galliani pun memuji langkah yang dilakukan Berlusconi tersebut kendati Milan saat ini tengah terpuruk di dalam dan luar lapangan.
“Fininvest telah mengganti seluruh kerugian itu, termasuk menutupi kerugian para pemegang saham kecil. Tak ada yang berkontribusi lebih besar bagi Milan selain Fininvest. Fininvest punya hak untuk mengatur klub. Jika klub ini akhirnya dijual, yang mana masih belum jelas situasinya, maka era Silvio Berlusconi akan tetap bertahan menjadi yang tersukses sepanjang sejarah klub,” imbuhnya.
Rossoneri saat ini memang tengah di ambang penjualan sebagaimana pengusaha asal Thailand, Bee Taechaubol, dilaporkan sudah tiba ke Milan pada pekan ini untuk merampungkan pembelian saham mayoritas klub. Jika hal ini terjadi, maka era Berlusconi selama 29 tahun di Milan akan berakhir.