Rabu 29 Apr 2015 14:27 WIB

Indonesia Daftarkan Arsip KAA Jadi Warisan Dunia

Red: Ani Nursalikah
 Marching band dari Al Irsyad Surabaya mengikuti pesta Asian African Karnival yang diadakan di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Marching band dari Al Irsyad Surabaya mengikuti pesta Asian African Karnival yang diadakan di sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Pemerintah melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mendaftarkan arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) kepada UNESCO untuk dijadikan warisan ingatan dunia.

"Kami sudah kirim formulir ke UNESCO di Prancis untuk diregister arsip KAA sebagai warisan ingatan dunia," kata Kepala ANRI Mustari Irawan di Denpasar, Rabu (29/4).

Surat register itu juga disertakan dengan empat surat dukungan dari Pemerintah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Pakistan yang merupakan empat negara pendiri KAA bersama dengan Indonesia.

Dia mengharapkan "roh" konferensi bersejarah yang dilaksanakan pada 1955 di Bandung, Jawa Barat itu tetap hidup dan dikenal dunia melalui warisan ingatan dunia.