REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ketidakpastian kemenpora terhadap kompetisi divisi utama beberapa waktu lalu membuat pertandingan antara klub divisi utama Perserang lawan Villa 2000 pada Ahad (26/4) gagal digelar.
Ketidakpastiaan ini juga yang membuat pertandingan tersebut tidak mendapat izin dari kepolisian. Atas dasar itulah, manajemen Perserang kemudian mengambil sikap tegas dengan meliburkan latihan sementara Dodok Anang dan kawan-kawan.
Asisten Manajer Perserang, Babay Karnawi mengungkapkan, kompetisi Divisi Utama tidak jelas. Karena itu, pihaknya lebih baik meliburkan latihan pemain sampai ada keputusan jelas.
Apalagi, Babay menyampaikan CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono sudah mengeluarkan surat edaran bahwa kompetisi sementara dihentikan. “Jadi ya terpaksa, latihan kami liburkan. Buat apa latihan, bila kompetisinya tidak jelas. Bila sudah oke, baru latihan kita gelar lagi,” kata Babay.
Babay pun mengaku sangat kecewa dengan keputusan Menpora Imam Nahrawi. “Ini imbasnya. Menpora tidak memikirkan nasib tim-tim yang ada. Seenaknya sendiri menjatuhkan sanksi kepada PSSI. Bukan hanya tim di QNB yang jadi korban, kami yang di Divisi Utama juga tidak bisa berlaga,” ucapnya.
Terpisah, salah satu punggawa Perserang, Maulana Hasanudin mengeluhkan Menpora. “Jujur, saya kecewa berat. Gara-gara Menpora, kami tidak bisa tampil di Divisi Utama. Kompetisi jadi berantakan seperti ini,” keluh Hasanudin.
Bahkan, latihan tim Perserang juga diliburkan sampai waktu yang belum bisa dipastikan. Padahal, bermain sepakbola diakuinya merupakan mata pencarian satu-satunya mereka. Karenanya, jika kompetisi tetap sepeti ini. Nasibnya semakin tidak jelas.