Rabu 29 Apr 2015 15:08 WIB

Mantan Aktris Cilik Ini Dewasa dalam Didikan Alquran

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Myriam Francois-Cerrah
Foto: myriamfrancois.com
Myriam Francois-Cerrah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Myriam Francois-Cerrah populer ketika dia berakting sebagai aktris cilik untuk film Sense and Sensibility pada tahun 1990-an. Kini, ia mendapatkan popularitas lebih sebagai salah satu dari warga kelas menengah terdidik di Inggris yang pindah ke agama Islam.  

 

Baru-baru ini, ia juga berkontribusi untuk serangkaian video tentang Islam yang diproduksi di Inggris berjudul, Inspired by Muhammad.

 

“Saya memeluk Islam setelah lulus dari Cambridge. Sebelum itu, saya adalah seorang Katolik yang skeptis,” ujarnya dilansir dari Arabnews.

 Awalnya, Myriam membaca Alquran dengan penuh kemarahan, sebagai upaya untuk membuktikan bahwa teman Muslimnya salah. Namun, akhirnya ia mulai membaca dengan pikiran yang lebih terbuka.

 

Surah Al-Fatihah yang ditujukan bagi seluruh umat manusia, secara psikologis langsung menyentaknya.

 “Al Fatihah berbicara tentang kitab suci sebelumnya dengan cara yang saya akui baik, tetapi juga berbeda. Ini menjelaskan banyak keraguan saya tentang agama Kristen.”  

 

Maka, ia pun merasa lebih dewasa serta tiba-tiba menyadari jika takdir dan tindakannya memiliki konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan. Sebagai seseorang yang selalu memiliki minat dalam filsafat, Alquran dirasanya seperti puncak dari semua perenungan filosofis.

 

“Ia merekam seluruh pemikiran Kant, Hume, Sartre dan Aristoteles. Entah bagaimana, Alquran berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan selama berabad-abad tentang eksistensi manusia. Termasuk, satu yang paling mendasar, “Mengapa kita di sini?”

 

Dalam pribadi Nabi Muhammad, Myriam mengenal sosok yang ditugaskan membawa misi penting, seperti para pendahulunya, Musa, Yesus dan Abraham.

“Saya harus memilih referensi untuk mendapatkan informasi yang akurat, di antara sumber-sumber orientalis yang penuh fitnah. Relativisme historis juga berlaku ketika orang mempelajari tokoh-tokoh sejarah, sebagian disengaja untuk merendahkan.”

 

Sejumlah teman dekatnya mendukung dan memahami keputusan Myriam. Ia tetap dekat dengan beberapa teman masa kecilnya. Melalui teman-temannya, ia meyakini universalitas pesan Ilahi.  

 

“Nabi Muhammad berpesan agar kita membalas keburukan dengan kebaikan. Ingatlah bahwa Allah akan selalu mengasihi kita. Bahkan, ketika seseorang melakukan ketidakadilan, kita tetap memiliki tanggung jawab moral di hadapan Tuhan untuk menegakkan keadilan. Keindahan Islam akan menjadi nyata ketika diaplikasikan untuk kemajuan masyarakat, umat manusia, dan dunia,” ujarnya seakan berpesan bagi umat Islam lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement