REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, Rhoma Irama mungkin saja menjadi calon presiden dari partai tersebut.
"Mungkin saja Bang Haji jadi calon presiden yang kita usung, namun harus wajar dalam artian ikuti aturan main," kata Yusril Ihza Mahendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (29/4).
Yusril mengatakan, kewajaran tersebut dalam artian harus masuk dan aktif terlibat dalam tubuh Partai Bulan Bintang untuk menggalang dukungan pada kalangan akar rumput.
"Jadi jangan nanti ketika mendekati 2019 dan bergaung baru terlibat. Ini 'kan susah, jangan seperti muktamar kemarin, gak ada cerita mau masuk PBB namun tiba-tiba ada muktamar PBB mau jadi ketum," ujarnya.
Kendati demikian, Yusril mengatakan, pada intinya Partai Bulan Bintang terbuka bagi sang raja dangdut, namun untuk jabatan struktural seperti majelis syuro, ketua, wakil dan sekjen PBB, namun harus melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.
"Seperti yang Anda lihat, Kaban jadi ketua majelis syuro harus dipilih secara demokrasi. Yang pendiri partai saja harus dipilih, bagaimana yang baru masuk tiba-tiba ingin jadi ketum," kata Yusril.
Hal senada disampaikan Ketua Majelis Syuro PBB periode 2015-2020 MS Ka'ban yang menyatakan sikap partainya tersebut terbuka bukan hanya pada Rhoma, namun juga tokoh lainnya. "Kita masih terbuka, saya bahkan Yusril sangat senang jika Bang Haji mau terlibat aktif dan bersama membangun PBB," kata Kaban.
Bahkan saat Muktamar ke-IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Ka'ban menyatakan, akan memberi jabatan apapun pada Rhoma Irama jika raja dangdut tersebut mau bergabung dan terlibat aktif di dalam parpol itu.
"Bang Haji Rhoma kalau mau bergabung, tinggal sebut di mana posisinya kita berikan nanti," kata Kaban saat memberikan sambutan dalam Muktamar ke-IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Kaban juga mengatakan, tidak akan menghalangi keinginan Rhoma Irama untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia dengan menggunakan PBB sebagai kendaraan partainya, namun terlebih dahulu harus masuk PBB.
"Mau maju di Pemilihan Presiden 2019 silakan masuk PBB, nanti kita rumuskan bersama," katanya.