REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, berharap kisruh yang melanda sepak bola nasional bisa segera teratasi. KOI menginginkan pemerintah dapat memberikan kesempatan kepada PSSI untuk menyelesaikan persoalan di dalam sepak bola Indonesia. Hanya saja pemerintah tetap memberikan peringatan keras kepada PSSI.
Begitu juga dengan PSSI, Rita meminta, agar mentaati apa yang dihimbau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) karena lembaga tertinggi dalam hirarki kepemerintahan. Lagi pula apa yang dilakukan Kemenpora demi kebaikan sepak bola Indonesia.
"Sepak bola Indonesia sebelumnya hampir disanksi karena ada dua organisasi, dua kompetisi. Nah, sekarang sudah satu dan harus dijaga jangan sampai menjadi dua lagi. Di sini ada surat FIFA 30 Mei 2011," jelas Rita Subowo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/4).
Selain itu Rita juga berpatokan pada percakapannya dengan Presiden FIFA, Sepp Blatter. Rita berkomunikasi dengan Sepp Blatter setelah ditugaskan Menpora sebelumnya, Roy Suryo, berkomunikasi terkait dualisme yang terjadi sebelumnya. Saat itu, Sepp Blatter memberikan kesempatan terakhir pada Indonesia.
Namun apabila terjadi dualisme lagi FIFA akan menjatuhkan sanksi secara otomatis kepada Indonesia. Lantaran sudah ada negara yang komplain, kenapa Indonesia mendapat kesempatan. Negara lain saja langsung mendapat sanksi. "Ini yang terakhir menurut Sepp Blatter. Karena sudah ada negara yang komplain kenapa Indonesia mendapat kesempatan," tutur Rita.
Terkait Tim Transisi yang bakal dibentuk oleh Kemenpora untuk membuat pengurus PSSI yang baru, Rita sendiri tampak ragu. Dia tidak meyakini kepengurusan baru PSSI yang akan dibentuk Kemenpora lewat tim transisi akan diakui.
Kemenpora menang memiliki agenda tersebut dan tim transisi akan bekerja hingga kepengurusan baru terpilih selain ditugaskan memutar kompetisi dan mengelola tim nasional Indonesia.