Rabu 29 Apr 2015 21:23 WIB

Gede Pasek: Ada Tokoh Demokrat Diminta Serang Marzuki Alie

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gede Pasek Suardika mengingatkan agar semua pihak berkompetisi dengan sehat di kongres Partai Demokrat pada Mei nanti. Menurut Pasek, ada yang berusaha mendekat beberapa tokoh Partai Demokrat agar melancarkan serangan negatif pada calon ketua umum lain, Marzuki Alie.

"Iya, beberapa tokoh Partai Demokrat didekati untuk serangan negatif ke Marzuki Alie," kata Pasek saat dihubungi Republika, Selasa (28/4).

Namun, Pasek tidak menyebut siapa saja tokoh yang didekati dan diminta untuk menyerang calon ketua umum Marzuki Alie. Bahkan, menurut Pasek, beberapa tokoh tersebut dipanggil secara langsung untuk diminta menyerang Marzuki Alie. "Saya tidak menyebut nama, tapi info itu memang ada," kata dia.

Pasek mengatakan, upaya menyerang melalui opini negatif menunjukkan ada kepanikan dalam menghadapi dinamika kongres di Surabaya nanti. Padahal, dalam berkompetisi tidak perlu menunjukkan kepanikan pada calon lawan. Yang paling penting, tegas anggota DPD asal Bali itu, adalah adu ide untuk membesarkan partai Demokrat. "Mari tetap adu kritis, ide dan gagasan," kata Pasek.

Menurut Pasek, kongres di Surabaya seperti pengulangan kongres di Bandung. Tiga calon ketua umum maju dari tiga poros. Namun, kali ini poros Cikeas diwakili langsung oleh Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Sedangkan di poros Halim tetap menempatkan Marzuki Alie dan di poros Duren Sawit mewakilkan Gede Pasek Suardika.

Dua calon ketua umum dari poros Halim dan Duren Sawit seperti di kongres Bandung tetap menjadi kuda hitam. Yang paling kuat masih poros Cikeas, terlebih SBY yang turun gunung. "Sulit memang terulang (kongres Bandung), tapi politik bagi saya adalah seni untuk meningkatkan nilai kemungkinan," kata Pasek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement