REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Jawa Barat kembali menawarkan lelang pembangunan kawasan Gasibu Bandung dengan nilai pagu paket sebesar Rp 23,056 miliar. Angka ini lebih rendah dari alokasi sebelumnya sebesar Rp 25 miliar.
Menurut Kepala ULP, Muhammad Arifin, lelang pembangunan kawasan Gasibu sempat gagal pada 2014 lalu. Ia berharap proyek bisa segera terealisasi.
"Tahun lalu sempat gagal lelang, dan sekarang mulai dilelangkan lagi di LPSE," ujar Arifin kepada wartawan, Selasa petang (28/4).
Arifin mengatakan, proyek lelang kawasan Gasibu berasal dari satuan kerja Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jabar. Proyek ini tergolong pekerjaan konstruksi dengan kode lelang 26452014.
"DPA-nya ada di Diskimrum, kemudian Diskimrum minta ke ULP untuk dilelangkan," katanya.
Setelah itu, kata dia, dilakukan ke Pokja untuk melakukan lelang. Lalu, pokja tersebut melakukan pelelangan lewat LPSE.
Dalam laman Balai Pengadaan Secara Eelektronik Provinsi Jawa Barat, disebutkan bahwa kualifikasi usaha untuk proyek ini dikerjakan oleh perusahaan non kecil. Hingga 28 April sore, jumlah peserta lelang telah mencapai 70 peserta.
Adapun syarat kualifikasi meliputi izin usaha seperti SIUJK non kecil yang masih berlaku pada bidang pekerjaan sipil, arsitektur, mekanikan dan elektrikal, Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dengan klasifikasi bangunan sipil sub klasifikasi Jasa Pelaksana konstruksi bangunan fasilitas olahraga indoore dan fasilitas reksreasi (SI012). Sedangkan kualifikasi usaha yakni M2, B1 dan B2.
Syarat lainnya telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir, serta melengkapi persyaratan lainnya yang tercantum di dalam dokumen pengadaan.
Pemprov rencananya akan merevitalisasi kawasan itu menjadi seperti Tianmen, taman di Cina. Gasibu akan ditata dengan baik sehingga bisa berfungsi untuk upacara, jogging track, perpustakaan, taman, dan tempat berfoto. Bahkan direncanakan akan dibangun terowongan menuju Monumen Perjuangan.